BANDUNG INSPIRA – Umat muslim yang taat akan kewajiban dari Allah SWT merupakan salah satu bentuk pembuktian manusia kepada Tuhannya. Sehingga banyaknya nikmat yang diberikan akan menjadi pelajaran yang berharga ketika dibarengi dengan rasa syukur. Kewajiban yang dilaksanakan dalam kegiatan sehari-hari akan menjadi tolak ukur seorang hamba dalam menggapai keridhaan Allah SWT.
Dalam hal ini Allah SWT memerintahkan umat manusia supaya beriman kepada-Nya, sehingga orang yang beriman akan melaksanakn apa yang menjadi ketentuan dari agama Islam. Seperti adanya rukun Islam yang 5 sebagai amal yang wajib dilakukan dengan didasari pondasi yang kuat yaitu rukun Iman yang 6. Dalam implementasinya seorang hamba akan dikatakan taat ketika bisa beriman dan telah mengikuti ketentuan yang ada dalam aturan Allah Swt.
Seperti yang tertera dalam Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 153 Allah SWT memerintahkan umat manusia untuk menjadikan sholat dan sabar sebagai penolong. Dalam bahasan lain bisa dijelaskan bahwa amal yang pertama akan dipertanyakan ketika yaumul hisab adalah ibadah sholat, dengan hal maka sholat benar-benar akan menjadi penolong kehidupan baik di dunia maupun di akhirat.
Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai tafsir surah Al-Baqarah ayat 153 :
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱسْتَعِينُوا۟ بِٱلصَّبْرِ وَٱلصَّلَوٰةِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلصَّٰبِرِينَ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”
Menurut tafsir Al-Muyassar tafsir ini merupakan terbitan dari Kementerian Agama Saudi Arabia dimana isi menjelaskan tentang seruan bagi umat islam yang beriman. Penjelasan yang lebih dalamnya berisi petunjuk dalam meminta pertolongan itu kuncinya ada pada diri kita sendiri yaitu Sholat dan sabar sehingga Allah SWT menurunkan ayat ini sebagai petunjuk sekaligus penerang pada jalan kehidupan umat Islam.
‘Wahai sekalian orang-orang yang beriman, Mintalah bantuan dari Allah dalam seluruh urusan kalian dengan bersabar dalam menghadapi berbagai bala dan musibah, dan bersabar dalam meninggalkan maksiat-maksiat dan dosa-dosa, serta bersabar dalam menjalankan ketaatan dan ibadah-ibadah serta amalan yang mendekatkan kepada Allah, dan dengan shalat yang menyebabkan jiwa-jiwa menjadi tentram, serta dapat menahan diri dari perbuatan keji dan munkar. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bersabar dengan pertolongan Nya, Taufik dan tuntunan Nya kepada jalan yang lurus.
Dalam ayat ini terdapat dalil penetapan ‘Ma’iyyah’ yang artinya kebersamaan Allah yang khusus bagi kaum Mukminin, yang mendatangkan apa yang telah disebutkan. Adapun “ma’iyyah” atau kebersamaan yang bersifat umum yang bermakna mengetahui dan meliputi, maka itu berlaku umum pada semua makhluk. (Ari Abdul Basit)**