BANDUNG INSPIRA – Genosida oleh Israel dan konflik dengan Hamas yang mencuat sejak 7 Oktober 2023, telah memakan banyak korban jiwa dan rusaknya berbagai infrastruktur. Pasca gencatan senjata yang dimulai sejak 19 Januari 2025, kini muncul laporan bahwa Hamas sedang bernegosiasi dengan beberapa negara untuk menampung warganya yang dibebaskan Israel.
Arab News yang mengutip dari The Quds Press, menyebutkan ada beberapa negara yang sudah berdialog dengan Hamas untuk menampung warga Palestina yang dibebaskan dari penyanderaan Israel, seperti Pakistan, Turki, Qatar, hingga Malaysia. Hamas juga ingin berdialog dengan Indonesia dan Aljazair untuk menampung warga Palestina tersebut.
Dilansir dari laman Republika, Pemerintah RI merespons hal tersebut melalui Kementerian Luar Negeri. Kemlu menyatakan pemerintah hanya berkomunikasi dengan pihak otoritas resmi pemerintahan Palestina, Palestinian National Authory (PA). Kemlu juga menjelaskan bahwa komunikasi dengan pihak lain, seperti Hamas, belum pernah dilakukan.
Melalui pesan singkatnya dari Jakarta pada Selasa (4/2/2025), Rolliansyah Soemirat atau yang akrab disapa Roy, selaku juru bicara Kemlu RI menyampaikan, “hingga saat ini, tidak ada komunikasi resmi melalui jalur diplomatik antara Indonesia dan pihak terkait mengenai isu tersebut.”
Bahkan ketika Donald Trump menyampaikan ingin memindahkan warga Gaza ke Indonesia pada akhir Januari lalu, Kemlu juga menegaskan bahwa tidak ada rencana untuk merelokasi warga Gaza ke Indonesia. Namun, Indonesia akan terus mengupayakan penyaluran bantuan kemanusiaan ke wilayah tersebut. Ini menunjukkan bahwa Indonesia masih tetap berkomunikasi melalui pihak otoritas resmi Palestina dan terus mendukung kedaulatan Palestina yang berdasarkan hukum internasional. (Rifqi Sibyan Kamil)**