BANDUNG INSPIRA – Dalam menyelesaikan proyek perpindahan kabel di udara menjadi kabel bawah tanah, PT Bandung Infra Investama (BII) proyek ini bertujuan untuk memperindah penataan Kota Bandung. Direktur Utama PT BII, Asep Wawan Darmawan menyampaikan perkembangan proyek dalam laporan resmi. Ia juga menggungkapkan bahwa saat ini pihaknya telah melebihi target awal yang sudah direncanakan.
“Kondisi sekarang alhamdulilah kita targetkan semua selesai digali, kemudian semua kabel bisa masuk dan bisa dikelolah di bawah tanah. kita mulai start di bulan Agustus jadi kita kejar 1 bulan bisa sampai 29 ruas yang sekarang alhamdulilah bisa 33 ruas,” ungkapnya.
Proyek ini bertujuan untuk merapihkan kabel udara yang sebelumnya berantakan menjadi dimasukan ke dalam jaringan bawah tanah yang sudah terintegrasi. Ia juga mengakui dengan ketidaknyamanan pada proses penggalian yang terjadi di beberapa wilayah.
“kami mohon maaf terhadap kemarin galian-galian itu. belum final di tutup dan belum selesai dengan galian-galian itu,” jelasnya.
Untuk mengurangi dampak PT BII berencana akan mengadopsi teknologi Australia agar tidak banyaknya lubang yang akan digali dan mengurangi resiko terhadap galian lubang besar.
“Teknologi Australia yang akan di adopsi, nanti akan gali itu tidak sedalam pada kasus sekarang jadi kemungkinan hanya sekitar 10 cm dengan kedalam 60 cm saja diperkirakan bisa ditempatkan 3 makrodat (kabel yang berukuran 7 cm diameternya),” tegasnya.
Dengan adanya adopsi teknologi dapat membantu menyelesaikan lebih cepat dan mengurangi terjadinya gangguan terhadap masyarakat sekitar. PT BII juga berupaya akan memberikan solusi terbaik untuk jangka panjang terhadap infrastruktur kabel di Kota Bandung sekaligus meningkatkan estetika Kawasan Bandung.ia juga memastikan untuk terus berkoordinasi dengan pemerintahan kota agar pelaksanaa proyek ini berjalan sesuai target yang ditentukan. (Dista Amelia)**
