BANDUNG INSPIRA – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek), Satyo Soemantri menanggapi kejadian ujuk rasa yang terjadi. Di tengah kunjungan ke Institut Teknologi Bandung (ITB) pada Senin (20/1/2025). Demostrasi ini dipicu dengan tuduhan tindakan kekerasan dan pemecatan sepihak yang dilakukan oleh pihak kementrian.
Ia menjelaskan bahwa langkah pemecatan tersebut merupakan bagian dari upaya reformasi yang dilakukan untuk menghemat anggaran pemerintah sesuai arahan dari presiden. “Kami ingin membenahi kementerian ini agar lebih efisien,” ujarnya saat menghadiri pelantikan rektor ITB.
Menurut Satryo, program ini dilakukan untuk mengatasi kegiatan “bersih-bersih” karena dianggap pemborosan anggaran. Langkah ini mengundang kontoversial terutama bagi para pegawai untuk meningkatkan efektivitas birokrasi. Langkah ini juga menuai kritik dari berbgai pihak. Pekerja ASN menilai pemecatan tersebut tidak trasparan dan tanpa dasar yang jelas.
Menanggapi tuduhan mengenai sikap arogan dan tindakan kekerasan berupa penamparan terhadap pegawai ia membantah keras tuduhan tersebut.
“Ini tidak ada penamparan sama sekali. Informasi itu sama sekali tidak benar,” tegasnya dikutip dari Tribunnews.com
Ia juga menambahkan segala Tindakan yang digunakan kementrian berada dalam kerangka hukum dan etika pemerintahan. “Kami ingin memastikan bahwa kebijakan kami dapat dipertanggung jawabkan, baik secara moral maupun administratif,” katanya.
Publik kini menunggu Langkah konkret pemerintah untuk menyelesaikan konflik dan memastikan tidak ada pelanggaran terhadap hak-hak para pegawai.(Dista Amelia)**
