BERITA INSPIRABUDAYADAERAHEducationKESENIAN

Edukasi Kreatif Mahasiswa ISBI Bandung Menggelar Kegiatan: Dari Limbah Jerami ke Pentas Seni Tradisional

BANDUNG INSPIRA – Mahasiswa Antropologi Budaya Semester 5 ISBI Bandung menggelar kegiatan Ngaguyub, sebuah proyek inovasi yang berkolaborasi dengan Kompepar (Kelompok Penggerak Pariwisata) Kampung Giri Harja dan SMP Al-Qanaah Kelurahan Jelekong, Kab. Bandung pada Selasa (10/11/2024).

Dengan mengambil tema “Ngaguyub Ti Alam Ka Wayang,” kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan minat anak-anak dalam mengolah limbah menjadi produk bernilai dan minat siswa terhadap pembuatan wayang sekaligus menjadi platform ekspresi diri.

Wayang suket sendiri merupakan bentuk tiruan dari figur wayang kulit yang terbuat dari limbah jerami atau rumput.

Rizqy Hamdika, Ketua Pelaksana acara mengaku alasan ia mengambil kegiatan ini ialah agar anak-anak mengenal dan melestarikan kembali kesenian dari lingkungan mereka sendiri.

“Latar belakangnya ya jadi sebetulnya di Jelekong ini letak geografisnya persawahan, perbukitan. Sementara itu anak-anak di sini udah nggak kenal sama alam sekitar mereka, mereka udah banyak di rumah main Hp. Jadi kami bertujuan untuk menarik anak-anak supaya mereka melihat ikut praktik bahwa di sekitar mereka ada hasil alam yang bisa dimanfaatkan salah satunya bisa jadi mainan,” kata Rizqy.

“Sebelum acara ini ada ngobrol bareng Kompepar Giri Harja dan ternyata mereka ada paket wisata workshop wayang suket yang semenjak covid semua off, bidang pariwisata di daerah ini off sampai sekarang udah nggak ada lagi. Nah hal itu juga yang membuat kami tertarik untuk membantu menaikkan lagi pariwisata ini,” lanjutnya.

Selain itu, Dani selaku Sekretaris Kelurahan Jelekong mengaku sangat bersyukur adanya kegiatan ini.

“Kegitan ini sangat membantu sekali untuk kedepannya meningkatkan seni dan budaya khususnya di kelurahan Jelekong, ya tentunya” ungkapnya.

Workshop pembuatan wayang ini melibatkan 37 siswa SMP Al-Qanaah. Selain itu terdapat tiga pertunjukan tari tradisional. Diantaranya tari Kalang Sunda, tari Goyang Karawang dan tari Boboko Mangkup.

Tari Boboko Mangkup sendiri menggambarkan ketahanan pangan dan kondisi masyarakat yang masih memiliki relevansi dengan bahan baku (jerami) wayang suket.

Lebih lanjut, Ketua Kompepar Giri Harja mengaku senang dengan inisiatif ajakkan kolaborasi dari mahasiswa ISBI Bandung ini.

“Ya sangat senang sekali karena misi dan tujuannya sama dengan kami yang senantiasa melestarikan budaya. Wayang suket yang di ambil mereka memang kesenian yang hampir dilupakan hingga sekarang. Dan mereka tertarik untuk membantu mengenalkan kembali kesenian ini.” ungkap Intan Sunarya, Ketua Kompepar Giri Harja.

“Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan ini generasi muda yang sekarang bukan hanya mengenal tapi bisa memainkannya dan untuk kelanjutan memainkannya sehari-hari” harapnya. (Lailatul Latifah)**

About Us

Inspira Media adalah Media Holding yang bergerak di bidang content creator, content management, serta distribusi informasi dan hiburan melalui berbagai platform.