BANDUNG INSPIRA – Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat kembali melakukan uji keterbacaan buku cerita anak hasil terjemahan giat menggencarkan literasi Indonesia yang dilakukan di sekolah SDN 001 Merdeka, Kota Bandung pada hari Senin (25/11/2024).
Kedatangan tim dari Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat disambut baik oleh Wakil Kepala Sekolah SDN 001 Merdeka, Firman dan beserta perwakilan guru SDN 001 Merdeka, Kota Bandung yang hadir pada kegiatan tersebut.
Program yang sudah berjalan beberapa tahun ini merupakan bagian dari program yang dilaksanakan oleh Klub Kepakaran dan Layanan Penerjemahan Naional (KKLP). Di mana program penerjemahan atau uji keterbacaan ini merupakan program yang masuk ke dalam program literasi kebahasaan dan kesusateraan.
Agenda program uji keterbacaan ini akan dilakukan di tiga sekolah berbeda, diantaranya SDN 001 Merdeka, SD BPI, dan SDN 113 Banjarsari. Di mana agenda hari pertama dilakukan di SDN 001 Merdeka pada Senin ini.
Herawati, selaku Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat mengungkapkan walaupun ini merupakan program penerjemahan atau uji keterbacaan, namun program ini bertujuan untuk literasi dan kesusasteraan dan kebahasaan.
“Meskipun ini dilaksanakan oleh kklp penerjemahan, namun ini juga pertujuan untuk literasi kesusastraan dan kebahasaan rutin yang dilaksanakan oleh Balai Pelestarian Bahasa Jawa Barat sebagai unit pelaksana teknis badan pengembangan dan pembinaan bahasa,” kata Herawati dalam wawancara Inspira, Senin (25/11).
“Program ini untuk mendukung literasi kebahasaan dan kesusastraan melalui upaya penyediaan buku bacaan bermutu untuk literasi Indonesia juga secara tidak langusung mendukung merdeka belajar episode 23 penyediaan baca buku Indonesia,” lanjutnya menjelaskan.
Selain itu, dirinya juga mengungkapkan, sebelum buku yang diterjemahkan disebarluaskan kepada masyarakat, perlunya dilakukan uji keterbacaan ini agar nantinya bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Buku yang dicetak tahun ini pun mencapai 100 produk penerjemahan yang terdiri dari buku segmentasi B3 di mana karakteristik segmentasi tersebut adalah usia 8 sampai 10 tahun.
Pada kegiatan uji keterbacaan di SDN 001 Merdeka ini melibatkan 100 murid siswa siswi dari kelas IV SD.
Setelah melakukan uji keterbacaan, nantinya buku-buku ini akan dievaluasi kembali sebelum diterbitkan dan diunggah ke laman Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat agar masyarakat bisa menikmatinya dalam bentuk digital atau pdf.
Dalam sambutannya, Firman Mauludin, Selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SDN 001 Merdeka, mengungkapkan rasa syukurnya karena telah melibatkan siswa siswi kembali dalam uji keterbacaan tahun ini.
Ia juga berharap dalam kegiatan ini, minat literasi pada anak-anak sekolah dasar meningkat.
“Dalam hal ini tentu mendatangkan manfaat yang luar biasa terutama dalam hal peningkatan membaca dari anak-anak, apalagi dalam buku yang dibacanya itu adalah merupakan terjemahan dari bahasa daerah, dengan secara tidak langsung mereka sudah mengenal bahasa mereka itu sendiri,” ungkapnya.
“Mudah-mudahan kedepannya bukan hanya dalam uji keterbacaan tapi dalam kegiatan lain yang bisa meningkatkan minat literasi pada anak-anak sekolah dasar,” harap nya. (Lailatul Latifah)**