BANDUNG INSPIRA – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memberikan komitmen terhadap pelayanan pendidikan yang optimal, salah satunya pada sekolah filial.
Kota Bandung sendiri masih memiliki blankspot atau wilayah yang tidak memiliki Sekolah negeri, sehingga dibentuklah sekolah filial (pembelajaran diluar sekolah induk) termasuk SMPN 60 Kota Bandung.
Dengan jumlah Rombongan Belajar (Romber) yang cukup banyak, SMPN 60 ini belum memiliki gedung sekolah, sehingga proses pembelajarannya menggunakan SDN 152 Ciburuy.
Menanggapi masalah tersebut, Kepala Dinas Pendidika (Disdik) Kota Bandung, Tantan Syurya Santana mengungkapan akan merencanakan anggaran untuk pembelian lahan dan pembiayaan Detail Engineering Design (DED) agar bisa melangsungkan pembangun pada tahun 2025 mendatang.
“Tahun anggaran 2025 Disdik sudah merencanakan anggaran untuk pembelian lahan dan pembiayaan DED. Jika ada lahan milik Pemkot Bandung akan lebih baik. Jadi kita tidak usah membeli lahan, dan akan memohon ke Pemkot Bandung untuk pembangunan SMPN 60 di atas lahan tersebut,” kata Tantan.
Disdik Kota Bandung terus berupaya untuk memberikan pelayanan pendidikan termasuk aksibilitas sarana dan prasana. Selain itu, Tantan berharap sekolah filial bisa memperluas akses pelayan pendidikan bagi masyarakat.
“Mudah-mudahan dengan sekolah filial ini hadir untuk memperluas akses pelayanan pendidikan bagi masyarakat. Secara bertahap sambil menunggu pembebasan lahan dan bangunan baru yang lebih memadai,” ungkapnya.
Sebagai informasi, dari 18 sekolah filial telah dan sedang dibangun secara bertahap. Di antaranya SMPN 59, SMPN 61, SMPN 65, SMPN 66, SMPN 64, SMPN 72, SMPN 64, SMPN 68, dan SMPN 74 sejak 2019 hingga 2023.
Sementara sekolah yang belum memiliki gedung dan belum dibangun sebanyak 8 sekolah yaitu SMPN 60, SMPN 62, SMPN 67, SMPN 69, SMPN 70, SMPN 71, SMPN 73, dan SMPN 75. (Halfa Gia)**
