BANDUNG INSPIRA – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung menerima laporan terkait kelangkaan obat Alprazolam di Apotek Medika Antapani dan BPJS Kesehatan cabang Bandung.
Menyikapi hal ini, Deborah Johana Ratu selaku Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Bandung mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan penelusuran terkait langkanya obat tersebut.
“Kita masih telusuri ya, karena ini kan baru beritanya diangkat, saya juga lagi minta klarifikasi dari Medika Antapani,” ungkapnya pada Selasa (3/9).
Berdasarkan informasi yang diterima oleh pihaknya, Apotek Medika Antapani telah melakukan pemesanan sejak awal Agustus, namun hingga saat ini obat tersebut masih belum tersedia.
“Karena kalau untuk pemesanan obat itu lewat sistem, purchasing namanya, untuk yang obat-obatan Cedera Kepala Ringan (CKR) saya sih dari Dinkes masih menunggu klarifikasi dari Medika Antapani-nya. Jadi mudah-mudahan besok sudah ada jawabannya tentang permasalahannya apa, karena kan seharusnya pasien juga mendapatkan obatnya secara utuh,” kata Deborah.
Alprazolam sendiri merupakan obat yang kerap digunakan untuk menangani pasien dengan gangguan mental, seperti gangguan kecemasan dan gangguan panik, selain itu juga obat ini untuk mengobati ketakutan, ketakutan ruang terbuka (agoraphobia), serta sindrom pramenstruasi.
Salah satu pengguna obat Alprazolam mengaku bahwa sudah sebulan ia tidak mendapatkan obat yang ia butuhkan. Kepala Departemen Pengadaan Klinik Media Ikbal mengatakan bahwa stok Alprazolam sudah kosong selama satu bulan di apoteknya.
Deborah mengungkapkan bahwa para pengidap gangguan mental tidak perlu membeli obat-obatan di luar jika dilihat dari Perjanjian Kerjasama (PKS). Pasalnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah menentukan distributor yang mengelola obat-obatan tersebut. Menurutnya, distributor harusnya wajib menjamin peserta mendapatkan obat. (Indra/Raihani)**
