BANDUNG BARAT, INSPIRA – Perusahaan produsen produk peralatan rekreasi alam, Torch, rampung menunaikan harapan warga Kampung Kebon Tilu, RT.03 RW.04 Desa Bunijaya, Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat (KBB) untuk memiliki bangunan masjid yang refresentatif.
Berkolaborasi dengan Tim Jelajah Masjid Nusantara (JMN) dari Yayasan Masjid Nusantara (YMN), pembangunan mesjid di daerah pelosok Bandung Barat ini dipilih untuk merelokasi mesjid Al-Barokah yang saat itu kondisinya sangat memprihatinkan.
CEO dan Co Founder Tourch, Ben Wirawan Sudarmadji mengatakan, pembangunan masjid Nurul Barokah ini sebagai bagian dari upaya untuk membantu warga pelosok Jawa Barat memiliki sarana ibadah yang refresentatif.
Dana pembangunan berasal dari keuntungan perusahaan dan donasi 103 orang pegawai Tourch yang dikumpulkan kurang dari setahun.
“Ada nazar dari saya ingin membangun masjid, Alhamdulillah semesta mendukung kami bekerja sama dengan JMN dan desain masjid sumbangan ide dari kawan arsitek yang malah enggan disebut namanya,”ungkap Ben saat peresmian masjid.
Ben berharap keberadaan masjid bagi muslim pelosok Bandung Barat ini tidak hanya bermanfaat bagi warga, namun juga memberi pelajaran berharga bagi seluruh pegawai Tourch.
“Ada yang tidak pernah disangka, dalam kurang dari setahun kami, saya dan 103 pegawai Tourch bisa mengumpulkan dana hingga kini masjid terbangun,”ucapnya.
Co Founder and Chief Desainer Tourch, Hanafi Salman menambahkan, awalnya panitia pembangunan masjid hanya diisi 4 orang. Namun dengan keyakinan berbuat kebaikan semua diberi kemudahan mewujudkannya.
“Awalnya kami juga pesimis bisa mewujudkannya, dengan Bismillah semua diberi kemudahan dapat memberi manfaat pada warga sekitar,”terangnya.
Sebagai desainer, Hanafi juga cukup kagum dengan arsitektur masjid yang secara semiotika visual sesuai dengan fungsi untuk fasilitas umum sekaligus masjid. Dengan begitu ia berharap warga sekitar terpicu merawat dan memakmurkannya.
“Kami berharap kegiatan ini terus berkelanjutan dan memberi hikmah kepada kami lebih peka dan peduli sekaligus membangun empati,”ucapnya.
Mereka mengatakan, donasi berupa masjid ini juga menjadi simbol rasa syukur atas raihan keuntungan perusahaan. Sejak dirintis tahun 2015, Tourch menunjukkan perkembangan dalam bisnis peralatan traveling.
Ditempat sama, Direktur YMN Pras Purworo menerangkan, Masjid Nurul Barokah menjadi masjid ke-26 yang dibangun JMN selama 5 tahun terakhir. Desain masjid yang semi terbuka dengan lanscape perkebunan teh baru bagi YMN.
“Masjid Nusantara memfasilitasi Tourch yang ingin membangun masjid layak, kami menyiapkan data, survey dan legalitas dalam pembangunan ini. Alhamdulillah dengan kolaborasi yang baik terwujud masjid di pelosok Bandung Barat,”ujarnya.
Pembangunan mesjid di daerah pelosok Bandung Barat ini dipilih untuk merelokasi mesjid Al-Barokah yang saat itu kondisinya sangat memprihatinkan.
Bangunan berupa rangka kayu, papan semen dan atap genteng telah lapuk dimakan usia hingga nyaris roboh. Saat turun hujan warga khawatir bangunan roboh sehingga kegiatan keagamaan hanya dilakukan saat cuaca bagus.
Abah Dede (57), salah seorang tokoh kampung Kebon Tilu mengatakan, mesjid Al-Barokah berukuran 6×5 meter sudah berusia puluhan tahun. Mesjid ini dibangun swadaya masyarakat dan rangka kayu sudah lapuk dimakan rayap, plafon juga hancur diterpa air hujan dari atap yang bocor.
“Mesjid Al-Barokah ini sudah tidak aman, bagian dinding dari kayu sudah lapuk termakan rayap, bagian atap juga sudah bocor, mau kita perbaiki khawatir malah roboh,”ungkap Abah Dede.
Mesjid ini menjadi satu-satunya tempat kegiatan ibadah warga mulai dari shalat berjamaah, pembelajaran anak ba’da magrib, pengajian mingguan dan kegiatan hari besar Islam.
“Dengan kondisi saat ini kegiatan keagamaan warga hanya dilakukan jika cuaca sedang tidak hujan, kalau hujan bocor dan khawatir roboh menimpa jamaah,”katanya. *(trijunari)