BANDUNG INSPIRA – Korea Utara memaksa ratusan warga untuk menyaksikan eksekusi mati seorang pria di tengah cuaca sangat dingin hingga minus 15 derajat celcius.
Radio Free Asia memberitakan Korea Utara yang mengeksekusi mati seorang pria di depan ratusan warga karena telah membunuh seorang wanita. Pembunuhan tersebut dilakukan setelah pria tersebut berusaha mencuri kacang dari perempuan tersebut.
Ratusan orang dikumpulkan oleh otoritas rezim Kim Jong Un untuk menyaksikan ekseskusi mati seorang pria yang berusia 23 tahun. Salah satu warga Provinsi Ryanggang yang dirahasiakan identitasnya mengungkapkan bahwa perintah dikeluarkan oleh keamanan sosial provinsi kepada para warga sekitar untuk berkumpul di lapangan terbang Hyesan pada pukul 2 siang.
“Kami harus berdiri selama dua jam di cuaca suhu udara minus 15 derajat Celcius, menahan embusan angin dingin di lapangan kosong yang memutih tertutup salju,” ujarnya kepada Radio Free Asia.
Pria itu sebelumnya dinyatakan bersalah membunuh perempuan dan mencoba mencuri kacang 10 kilogram senilai Rp92 ribu dari wanita tersebut.
Terdakwa kemudian dieksekusi mati oleh regu tembak Korut yang disaksikan ratusan warga Korut. Eksekusi mati tersebut dilakukan di lapangan terbang Hyesan, Korea Utara.
Pria tersebut dibawa dari penjara ke tengah lapangan, kemudian langsung ditembak mati oleh regu tembak.
“Pihak berwenang mengatakan bahwa pria muda yang ditembak mati itu melakukan pembunuhan saat mencoba mencuri kacang 10 kilogram dalam suatu malam pada akhir bulan lalu,” ujar warga Korut tersebut.
Di Korut, 10 kilogram kacang dihargai hingga 50 ribu won atau sekitar Rp 92 ribu. Jumlah tersebut mampu mencukupi kebutuhan makan satu keluarga dalam sepekan.
Sementara itu, lapangan terbang Hyesan sebelumnya juga dijadikan tempat eksekusi mati sembilan terdakwa pada Agustus atas tuduhan menyelundupkan daging sapi. Selain itu, terdapat terdakwa lain pada September karena kasus pencurian penisilin. (mia)**