JAKARTA INSPIRA – Sebanyak 3.000 praja IPDN Kemendagri yang terdiri atas 1.627 orang purna praja angkatan XXX, praja utama angkatan XXXI sebanyak 1.097 orang dan praja muda angkatan XXXIII sebanyak 276 orang berhasil mencetak rekor dunia (Guinness World Records) dalam pergelaran angklung terbesar di dunia yang dilaksanakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta.
Praja IPDN Kemendagri bersama peserta lainnya yang berjumlah total 15.110 orang menampilkan pergelaran angklung yang dikemas dalam bentuk variety show.
“Pemecahan rekor ini bertujuan untuk menumbuhkan kecintaan dan turut melestarikan alat musik tradisional Indonesia yakni angklung, serta sebagai ajang mempersatukan seluruh elemen bangsa,” kata Rektor IPDN, Dr. Drs. Hadi Prabowo., M.M Sabtu (5/8/2023).
Hadi Prabowo menjelaskan, sebelumnya Praja IPDN berangkat dari kampus IPDN Jatinangor pada hari kamis dengan menggunakan 59 bus dan langsung menginap di wisma atlet untuk melakukan rangkaian persiapan dan gladi bersih.
“Mereka didampingi oleh 260 orang pendamping yang terdiri dari satuan bina pelatihan praja, satuan manggala praja dan beberapa civitas akademika lainnya,” ujarnya.
“Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Menteri Dalam Negeri beserta Ibu Menteri Dalam Negeri yang telah percaya untuk melibatkan praja IPDN Kemendagri dalam pergelaran besar ini,” imbuhnya.
Dikatakan Hadi Prabowo, pemecahan rekor angklung terbesar ini dilakukan dengan membawa lagu berkibarlah benderaku yang diiringi juga oleh saung angklung udjo.
“Suatu kebanggaan luar biasa bagi kami, karena penampilan praja IPDN Kemendagri ini juga disaksikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia dan Ibu Negara serta pejabat lainnya,” beber Hadi Prabowo
Pemecahan rekor dunia angklung ini, sambung Hadi Prabowo, diinisiasi oleh Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM) dibawah pimpinan Ibu Menteri Dalam Negeri Ibu Tri Tito Karnavian dalam menyambut hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78.
“Kami bangga dan cinta pada alat musik tradisional Indonesia,” pungkasnya. *(roska)