RELIGI INSPIRA – Standar kalender bulan seperti yang kita ketahui menggunakan sistem Masehi. Di dalam sistem penghitungan bulan ini terdapat 12 bulan mulai dari Januari sampai dengan Desember. Begitu pun di kalender Islam yaitu 12 bulan, namun nama dan penghitungan hari di dalam kalendernya berbeda. Nama sistem kalender Islam ini disebut juga kalender Hijriyah. Kalender Hijriah berasal dari penanggalan tradisional asal Arab. Walaupun berasal dari budaya tradisional, kalender Hijriyah ini lebih berunsur religious.
Perbedaan yang paling menonjol dari kalender Hijriah dengan kalender Masehi ialah penggunaan peredaran bulan. Kalender Masehi berbasis dari waktu rotasi bumi dan juga revolusinya mengitari matahari, jadi bisa dibilang sistem kalender ini berbasis matahari.
Dengan adanya perbedaan ini, pergantian hari atau tanggal pada kalender Hijriah terjadi bukan saat tengah malam tapi saat waktu Maghrib.
Jumlah hari yang terdapat dalam kalender Hijriah adalah 365 pada tahun biasa dan 366 pada tahun kabisat. Sedangkan di kalender Hijriah jumlahnya lebih sedikit yaitu 354 untuk tahun biasa dan 355 di tahun kabisatnya. Selisih ini menyebabkan hari raya – hari raya Islam selalu bergerak di kalender dan pemerintah Indonesia harus menyesuaikan masa liburan besar dari tahun ke tahun.
Baca juga Muay Thai: Olahraga Bela Diri dengan Segudang Manfaat!
Selain penghitungan yang berbeda, nama – nama bulan di kalender Hijriah juga berbeda dari kalender masehi. Dalam kalender Hijriah nama bulan ini memiliki arti tersendiri dalam sejarah Islam dan biasanya merupakan pengingat kejadian di masa awal Islam muncul.
Nah, berikut ini urutan nama dan bulan kalender Hijriah.
1. Muharram
Bulan awal dalam kalender Hijriah adalah Muharram. Tanggal 1 Muharram diperingati oleh islam sebagai tahun baru. Dalam bulan ini terdiri dari 30 hari. Arti kata Muharram sendiri adalah yang diharamkan atau yang tidak diperbolehkan. Dalam pengertian ini, Anda juga bisa menyebutkannya sebagai bulan pantangan.
Alasan diberi nama demikian, karena awalnya merupakan kepercayaan bahwa bulan ini merupakan awalan baru dan tidak boleh dimulai dengan peperangan. Dalam sejarah ini memang ditaati dan di Arab sendiri, perang tidak pernah terjadi saat Muharram.
2. Safar
Bulan kedua disebut Safar atau Shofar. Dalam bulan ini terdiri dari 29 hari. Arti kata Safar secara sederhana disebut kosong. Nama ini menunjukan peringatan untuk pemuda – pemuda arab agar pergi merantau dari perkampungannya.
3. Rabi’ul Awal
Bulan ketiga dalam kalender Hijriah ini, terdiri dari 30 hari. Arti nama bulan ini berasal dari masa kembalinya pemuda – pemuda yang tadinya merantau.
4. Rabi’ul Akhir
Bulan yang keempat adalah Rabi’ul Akhir atau Rabi’uts Tsani yang terdiri dari 29 hari. Nama bulan ini berasal dari kegiatan menggembala dan berternak oleh orang yang telah menetap dari perantauan di bulan Rabi’ul Awal.
5. Jumadil Awal
Jumadil Awal ini disebut juga Jumadil Ula. Bulan ini terdiri dari 30 hari. Arti dari bulan ini sendiri adalah mulainya kekeringan. Nama ini berasal dari kejadian sulit bertanam dan beternak pada awal penggunaan sistem kalender Hijriah.
6. Jumadil Akhir
Bulan ini terdiri dari 29 hari dan memiliki nama lain yaitu Jumadil Tsaniyah. Nama bulan ini berasal dari disambutnya bulan baru yang bebasnya masa sulit yang diawali pada Jumadil Awal.
7. Rajab
Bulan ketujuh pada kalender Hijriah ini terdiri dari 30 hari. Rajab di sini memiliki arti mulia dan juga menahan diri. Pada awalnya orang Arab memasukan bulan ini sebagai bulan suci tapi sekarang hal ini sudah jarang dilakukan. Bulan ini juga adalah bulan terjadinya Isra’ dan Mi’raj.
8. Sya’ban
Bulan kedelapan ini terdiri dari 29 hari. Dari segi nama, bulan ini bisa diartikan berkelompok. Bulan ini dinamakan demikian karena sejarahnya pada bulan ini orang Arab berpencar untuk membentuk kelompok dalam mempertahankan komunitasnya. Kegiatan ini bisa berupa mencari air, beternak, dan pekerjaan lain yang bermanfaat bagi penduduk komunitas tersebut.
9. Ramadhan
Pada bulan kesembilan ini, Anda tentu tidak asing lagi. Bulan ini terkenal karena sangat spesial bagi kaum Muslimin. Dari arti nama, Ramadhan berarti sangat panas. Nama ini berasal dari tujuan dirayakannya Ramadhan, yaitu membakar dosa – dosa selama hidup.
Pada bulan ini, umat Islam melakukan puasa selama 30 hari yang merupakan lama bulan ini. Dari ajaran Islam, jika Anda beribadah dan melakukan puasa, nilai pahala Anda akan berlipat ganda di hadapan Allah.
10. Syawal
Bulan Syawal memiliki arti kebahagiaan. Bulan yang spesial ini terdiri dari 29 hari. Bulan ini mendapat arti kebahagiaan karena merupakan bulan yang penuh berkah. Pada tanggal 1 Syawal, umat Islam merayakan Hari Raya Idul Fitri. Di Arab sendiri bulan ini bertepatan dengan bulan dimana unta betina bisa diperah susunya.
11. Dzulka’dah
Bulan kesebelas ini terdiri dari 30 hari dan memiliki arti istirahat. Dari perayaan besar di Syawal bangsa Arab menetapkan hari ini sebagai hari tenang. Karena itu pada bulan ini ditetapkan juga pantangan untuk perang.
12. Dzulhijah
Bulan terakhir di kalender Hijriah ini menandakan bulan suci untuk menunaikan haji. Biasanya bulan ini terdiri dari 29 hari, tapi di tahun kabisat (4 tahun sekali) harinya menjadi 30. Pada bulan ini umat Islam dianjurkan untuk berbagai dengan menyembelih hewan kurban. Tepatnya hal ini dilakukan pada Idul Adha yang bertepatan pada tanggal 10 Dzulhijah.
Baca juga: Jangan Sampai Salah: Inilah Cara Melakukan Gerakan Sit-up yang Benar!
Itulah nama-nama kalender Hijriah yang perlu kamu ketahui. Semoga informasi ini dapat berguna untuk memperluas wawasan Kamu!
^^Putri Nurul Iman
Sumber : salamadian.com