Bandung Inspira – Sukses menjebol industri musik dengan tembang ‘Hingga Tua Bersama’ yang dibawakan Rizky Febian, Kini label musik DR2 Music Entertainment, kembali meluncurkan lagu teranyar bertajuk ‘Membenci Dalam Mencinta’.
Single besutan Fery Hudaya itu dilantunkan penyanyi solo cantik Iema yang resmi dirilis pada awal Februari tahun ini. Meski baru bertenger sepekan di YouTube namun respon para penikmat musik tanah air cukup besar.
Bahkan, tayangan Youtube setiap harinya ada peningkatan jumlah views secara signifikan. Padahal baru video lyric nya saja yang ditayangkan. “Mudah-mudahan bisa seperti lagu Hingga Tua Bersama yang dalam waktu kurang dari satu tahun bisa meraih puluhan juta views,” ungkap Fery Selasa 14 Februari 2023 yang selain bergiat sebagai pencipta lagu dan produser rekaman, bergiat sebagai lawyer, juga bergiat di bisnis properti dan pertambangan.
Menurutnya, faktor yang membuat lagu ini dilirik oleh publik, boleh jadi karena kekuatan lirik dan judulnya. Berpadu dengan kekuatan musik dan vokal, serta cara Iema melantunkan dan mengekspresikan bait demi bait.
Sang vokalis, Iema, yang punya latar belakang model dan penyanyi yang juga merupakan istri tercinta dari Fery. Didukung oleh sederet musisi andal Kota Bandung yang nama-namanya bisa dilihat dalam deskripsi di Youtube.
Iema sendiri, sebagai penyanyinya, tentu saja, merespon rilisnya lagu ini dan progres di Youtube nya dengan suka cita. “Alhamdulillah…,” ucapnya.
Lebih jauh Iema berharap single barunya itu menjadi karya yang bisa dinikmati oleh para pecinta musik tanah air. Terlebih ditengah munculnya para penggiat musik. “Satu kebanggaan ketika musi kita bisa diapresiasi dan itu menjadi semangat tersendiri bagi saya. Bahkan, menjadi amuniasi untuk terus bisa berkarya didunia musik,” tuturnya.
Dalam lagu ‘Membenci Dalam Menicinta’ tema yang diangkat oleh Fery terbilang langka. “Betul lagu ini bicara tentang cinta. Tapi bukan bicara tentang patah hati, tentang merana karena putus cinta atau ditolak cinta. Lagu ini bicara tentang hati yang seolah-olah terpenjara oleh cinta. Bagaimana dalam cinta itu ada benci,” beber Iema.
“Ingin kuberlari/Namun kuterikat/Ingin kumelepas/Namun kuterjerat,…” begitu kata lagu ini di salah satu bagian liriknya.