BANDUNG INSPIRA – Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyakit yang harus kita waspadai. Hal ini tidak boleh sama sekali disepelekan karena akan berakibat fatal dan dapat menyebabkan penyakit jantung, gagal ginjal, dan stroke.
Atas hal itu, untuk mengantisipasi berbagai penyakit, TP PKK Kota Bandung melaksanakan dialog interaktif mencegah hipertensi pada remaja, di Gedung TP PKK Kota Bandung, Jalan Sukabumi, Jumat (18/11/2022).
Kegiatan itu dihadiri oleh para kader Pusat Informasi Kesehatan Remaja se-Kecamatan Kota Bandung juga para perwakilan TP PKK tingkat kecamatan.
Ketua TP PKK Kota Bandung, Yunimar Mulyana mengatakan, hipertensi umumnya terjadi akibat pola hidup yang kurang teratur.
Faktor-faktor seperti aktivitas fisik yang kurang, asupan makanan asin dan seperti lemak, konsumsi fast food berlebihan, kurangnya makan sayuran dan buah, sangat berperan dalam melonjaknya angka hipertensi.
“Maka tidak ada pilihan paling bijak selain lebih memperhatikan terhadap hipertensi ini. Mengetahui lebih jauh bagaimana gejalanya, apa saja penyebabnya, faktor-faktor yang berpotensi memperbesar risikonya, dan terutama cara untuk mencegahnya,” kata Yunimar dalam keterangan pers yang diterima Inspira.tv, Jumat (18/11/2022).
Ia berharap, remaja bisa lebih memanfaatkan waktu dengan aktivitas fisik dan tidak terlena dengan berselancar di dunia maya. Itu membuat lebih erat hubungannya dengan gawainya dibanding dengan kehidupannya di dunia nyata.
“Kaum rebahan ini kurang aktivitas fisik. Banyak makanan dari luar masuk ke sini dapat makanan itu terjadi hipertensi pada remaja. Aktivitas fisik pola hidup, pola makan dan pola tidur berubah, ditambah stres itu mengganggu kesehatan tubuh kita,” kata Yunimar.
Peran sebagai orang tua, lanjutnya, harus memastikan anggota krluarganya menjalani kehidupan dengan bahagia. Secara rutin mengajak anak-anak untuk berolahraga bersama sangat dianjurkan.
“Selain bermanfaat bagi pencegahan penyakit seperti hipertensi, mengarahkan mereka untuk punya aktivitas lain selain sekolah. Mengikuti program ekstrakulikuler ataupun komunitas yang tentunya bertujuan untuk meningkatkan kapasitas diri serta produktivitas mereka,” katanya.
Ia pun mengajak kepada para orang tua untuk mengolah makanan rumah. Mengurangi konsumsi makanan dari luar. Sehingga lebih tahu olahan makanan tersebut.
“Lihat jenis makanan harus di perhatikan. Makana rumahan jauh lebih sehat,” ujarnya. (TRIW)