BANDUNG INSPIRA – Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 5 Kota Bandung kembali menggelar Gebyar Pengambilan Ijazah, mengingat tidak sedikit ijazah yang belum diambil oleh para alumni. Terlebih isu penahanan ijazah sempat mencuat didunia pendidikan.
Kepala Sekolah SMKN 5 Dini Yuningsih mengatakan, pihaknya secara bertahap menyerahkan ijazah tersebut kepada para alumni. Untuk tahun 2022 ini, Gebyar Pengambilan ijazah telah dilaksanakan sejak bulan Juli.
“Setelah itu, kami siapkan kembali untuk pengambilannya di bulan September tanggal 6, dan 19 September ada gebyar lagi untuk semua kompetensi keahlian dan semua tahun. Dan sekarang alhamdulillah di hari ini 21 September kami laksanakan gebyar kembali,” ujar Dini di sela Gebyar Pengambilan Ijazah kepada para alumni di Auditorium SMKN 5, Kota Bandung, Rabu (21/9/2022).
Pengambilan ijazah baik itu di SMA, SMK maupun SLB Negeri, ia menegaskan tidak dipungut biaya. Namun kerap kali para alumni yang telah bekerja menunda untuk mengambilnya di sekolah asal lantaran ijazah kelulusan justru tidak begitu diperhitungkan dalam industri.
Melihat fenomena tersebut, Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 5 Kota Bandung kembali menggelar Gebyar Pengambilan Ijazah pada Rabu, 21 September 2022. Bahkan, menyiapkan pula inovasi door to door melalui kurir.
Biasanya, menurut dia, para alumni yang belum mengambil ijazah ini diakibatkan sibuk bekerja. Adapun ijazah-ijazah yang belum diambil pemiliknya kebanyakan lulusan 2022 dengan total sekitar 500 ijazah.
“Jadi biasanya, kalau alumni SMKN ini, setelah lulus langsung bekerja ditempat PKL-nya dulu. Hanya berbekal sertifikat kompetensi. Padahal ijazah ini penting, kalau mau melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi kan butuh ijazah,” katanya.
Hingga saat ini, Dini mengungkapkan, jumlah ijazah yang sudah diambil sudah mencapai 80 persen dari total sekitar 500 ijazah. Pihaknya juga tengah mempersiapkan inovasi lainnya untuk menggencarkan pengiriman door to door melalui kurir bilamana jumlah ijazah yang tersisa sudah puluhan.
Sebelum dilaksanakan gebyar, pihaknya melakukan pemberitahuan melalui surat kepada para pemilik ijazah untuk segera mengambilnya di sekolah.
“Alhamdulillah progresnya bagus. InsyaAllah apa yang kami lakukan banyak hal yg meringankan bagi kami dalam penyimpanan pendokumenan. Karena menyimpan ijazah ini beban buat kami,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan SMK (PSMK) Dinas Pendidikan Jawa Barat Edi Purwanto mengatakan, fenomena yang terjadi saat ini dunia kerja memang lebih melihat pada sertifikat kompetensi yang dimiliki anak SMK yang digunakan untuk kerja di industri. Kendati demikian, dia menilai, Ijazah sangat diperlukan oleh aterutama untuk alumni yang hendak melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi.
“Jadi mereka ini (para alumni) rata-rata langsung bekerja. Terus keasyikan bekerja, akibatnya ijazah masih berada di sekolah. Seolah-olah ditahan sama pihak sekolah. Padahal tidak sama sekali,” katanya.
Edi mengatakan, gerakan pengambilan ijazah ini akan dilakukan secara masif di SMKN yang berada di Jawa Barat lainnya. Terlebih untuk mengambil ijazah sendiri, tidak ada beban yang harus ditanggung oleh orang tua atau para alumni lantaran pemerintah sudah menanggung biaya pendidikan.
Edi memastikam, sejak tahun 2019 setelah ada aturan tidak boleh ada pungutan biaya, para lulusan SMK/SMA sederajat, bisa mengambil ijazah tanpa mengeluarkan biaya.
“Saya sudah sampaikan kepada semua sekolah, agar melakukan gerakan mengantar ke rumah para siswa yang belum mengambil ijazahnya,” katanya.
Ditempat yang sama, orang tua murid Ratih sentani (41) membenarkan bahwa kendala pengambilan ijazah ini hanya kesibukan anaknya bekerja diluar kota. Oleh karena itu, lanjut dia ada keterlambatan dari pihaknya dalam pengambilan ijazah.
“Iya memang, anak saya setelah beres sekolah langsung bekerja diluar kota. Oleh karena itu baru diambil sekarang, padahal sudah dari tahun lalu lulusnya,” katanya.
Sementara itu, Luiz Christopher (18) yang merupakan salah seorang alumni lulusan 2022 mengaku setelah lulus langsung direkrut di tempat magangnya dulu.
“Ya ini lagi libur dan mendapatkan surat panggilan dari sekolah untuk mengambil ijazah karena kebetulan saya akan mengajukan beasiswa kuliah,” tandasnya. (TRIW)