JAKARTA INSPIRA,- Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Kerakyatan bakal menggelar aksi demonstrasi di Jakarta.
Ketua BEM Universitas Indonesia (UI) Bayu Satria mengatakan, dia dan para mahasiswa lain yang tergabung dalam BEM SI Kerakyatan akan melaksanakan aksi demo 21 April di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat.
Menurut Bayu, terdapat tujuh tuntutan yang akan disampaikan dalam aksi demonstrasi hari ini, yakni:
- Tindak tegas para penjahat konstitusi dan tolak wacana perpanjangan masa jabatan presiden.
- Turunkan harga kebutuhan pokok dan atasi ketimpangan ekonomi.
- Menindak tegas segala tindakan represif terhadap masyarakat sipil dengan mekanisme yang ketat dan tidak diskriminatif.
- Wujudkan pendidikan ilmiah, gratis, dan demokratis.
- Sahkan RUU pro rakyat, tolak RUU pro oligarki.
- Wujudkan reforma agraria sejati.
- Tuntaskan seluruh pelanggaran HAM.
“Wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan Presiden perlu terus kita kawal sebab telah menjadi perhatian serius karena menyimpang jauh dari konstitusi dan amanat reformasi,” diktupi MPI dalam keterangan undangan resmi Kongres Rakyat.
Penutupan Jalan
Sehubungan dengan adanya demo tersebut, Polda Metro Jaya berencana menutup akses jalan menuju Istana Negara dan Gedung DPR/MPR pada Kamis pagi.
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo berujar, kepolisian akan melakukan rekayasa lalu lintas di sekitar lokasi demonstrasi. Salah satunya dengan menutup jalan ke kawasan Istana Negara.
“Pertama seperti biasa di Patung Kuda, itu akan kami tutup di depan Gedung Sapta Pesona. Kemudian seputaran Istana, Harmoni, Gambir yang menuju ke Istana, termasuk (Jalan) Veteran 1, 2, dan 3,” ungkap Sambodo.
Mulai Pukul 09.00 WIB Polda Metro Jaya juga akan menutup Jalan Gatot Subroto menuju Gedung DPR/MPR. Nantinya, para pengendara yang mengarah ke Slipi akan langsung diarahkan masuk ke jalur transjakarta.
“Kemudian di depan DPR/MPR sendiri untuk supaya mencegah tindakan anarkistis seperti kemarin, maka dari pagi jalur di depan DPR/MPR akan kami tutup,” kata Sambodo.
“Kemudian kami sisakan hanya satu lajur yang melalui jalur busway,” sambungnya. Penutupan jalan menuju Istana Negara dan Gedung DPR/MPR akan dilaksanakan mulai pagi.
“Kami lakukan sejak pagi mungkin sekitar pukul 09.00 WIB atau pukul 10.00 WIB,” ujar Sambodo.
Sementara itu, rekayasa lalu lintas di kawasan Harmoni bersifat situasional. Jalan akan ditutup ketika massa sangat banyak jumlahnya.
“Tapi yang jelas kalau di Sapta Pesona ditutup, Harmoni juga harus ditutup, itu akan dilakukan secara bersamaan,” kata Sambodo.
Ketika persimpangan Harmoni terpaksa ditutup, maka pengendara dari Jalan Surya Pranoto akan dialihkan ke kiri arah Glodok.
“Kemudian yang dari arah Glodok semuanya kami belokkan ke kiri ke arah Jalan Veteran. Sedangkan dari Jalan Veteran, para pengendara akan diarahkan ke arah Tomang,” jelasnya.
Sambodo mengimbau kepada masyarakat untuk mengatur rute perjalanan agar dapat menghindari tiga kawasan yang rencananya jadi titik aksi unjuk rasa dan mencari jalur alternatif lain. (GIN)