BANDUNG INSPIRA,- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat menggelar sejumlah agenda Ramadan bagi siswa/i di Jawa Barat. Acara tersebut dihadirkan guna mengisi bulan puasa ramadan 2022 serta dalam upaya penumbuhan budi pekerti di lingkungan satuan pendidikan Jabar.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat Dedi Supandi menjelaskan, Pemprov Jabar menggelar Smartren Ramadan dalam rangka mewujudkan Jabar juara lahir batin. Terlebih tidak hanya melibatkan siswa dan siswi, namun juga tenaga kependidikan di Jawa Barat.
“Kegiatan ini dilaksanakan hampir dalam satu bulan penuh mulai tanggal 16 April sampai tanggal 11 Mei 2022 dan dilakukan secara daring maupun virtual,” papar Dedi Supandi, Kamis (14/4/2022).
Lebih jauh ia memaparkan, untuk agenda pertama pihaknya mengadakan kegiatan Islam di Sekolah (KIDS) dan kegiatan tersebutn telah dilaksanakan pada 5 April dan berakhir 22 April 2022 nanti. KIDS sendiri meliputi kegiatan sholat fardlu dan sunah berjamaah, kajian Al Qur’an, Hadits dan kitab kuning, Pembiasaan Infak, Ifthar bersama.
“Kalau memungkinkan dengan memilih salah satu bentuk kegiatan yaitu mendatangkan ajengan ke sekolah, siswa mondok di pesantren, pembinaan di sekolah maupun mengikuti pesantren digital oleh IRMA Jabar,” katanya.
Disamping itu, pada 5 April hingga 22 April juga mengajak siswa dan siswi melaksanakan Infaq Massal Aktualisasi Masagi (IMAM). IMAM ini adalah program pengumpulan infaq dan sedekah secara massal selama bulan Ramadhan yang dilakukan oleh siswa-siswi SMA?SMK/SLB di Jawa Barat.
Adapun penyaluran infaq ini langsung oleh satuan pendidikan kepada yang membutuhkan maupun melalui lembaga resmi penerima infaq sedekah, seperti Baziz, Baznas, Panti Asuhan, Panti Jompo, dan yang lainnya.
“Bukan kita yang mengumpulkan uang infaqnya, silakan siswa dan siswi agar berkreasi, hasil infaq tersebut mau dibuat apa atau mau dibagikan ke mana,” katanya.
Diakuinya, tujuan utama program tersebut yakni untuk mengimplementasikan pendidikan karakter Jabar Masagi, yaitu pelajar yang mempunyai fisik yang kuat, otak yang cerdas, hati yang berakhlakul karimah, serta rajin beribadah. Serta membiasakan bagi pelajar dalam berinfaq dan sedekah.
“Kalau dihitung jumlahnya akan luar biasa. Kalau hitungan 1.800.800 siswa saja misalkan, mereka melakukan infaq minimal Rp10 ribu selama bulan Ramadhan ini, nanti akan ada 18 milliar yang terkumpul,” katanya.
Dedi menambahkan, pihaknya juga mengajak siswa dan siswi untuk berbagi kepada yang membutuhkan selama bulan Ramdhan ini melalui kegiatan Rantang Siswa. Kegiatan ini dilaksanakan bersamaan dengan Buka Bersama on The Screen (BUBOS) pada 22 April 2022 nanti.
Dalam kegiatan Rantang Siswa, Dedi mengajak peserta didik menyediakan satu makanan untuk tetangga maupun warga yang membutuhkan di lingkungan tempat tinggal masing-masing. Kendati gerakan ini bernama Rantang Siswa, Dedi mempersilakan siswa maupun siswi memberikan makanan dengan menggunakan wadah apapun asalkan bersih.
“Kalau ada siswa yang mau masak sendiri, itu lebih bagus. Tidak perlu selalu makanan yang digoreng menggunakan minyak, yang terpenting bergizi,” katanya.
Nantinya, siswa dapat mendokumentasikan kegiatan ini dan mengupload di instgaram masing-masing dengan menyertakan #RANTANGSISWA.
“Bukan maksudnya riya, karena kami dari panita akan melihat foto dari teman-teman saat melakukan kegiatan Rantang Siswa ini,” ucapnya.
Tidak hanya itu, bersamaan dengan kegiatan BUBOS 2022 dan Rantang Siswa tersebut, Disdik Jabar pun melaksanakan Sapa Bataru. Kegiatan ini melibatkan tenaga kependidikan yang berdomisili di perumahan Bakti Padamu Guru (Bataru).
“Kita punya Perumahan Bakti Padamu Guru, dalam satu kawasan perumahan itu guru atau tenaga kendidikan sore hari ngampar di halaman rumah besama keluarga. Nanti buka puasa bersama di halaman rumah, nanti kami dari Disdik Jabar akan monitoring melalui drone,” paparnya.
Selanjutnya, bertepatan dengan Nuzulul Qur’an tanggal 29 April 2022, dilaksanakan Penulisan Mushaf Al Qur’an. Dalam agenda ini, Setiap sekolah menyiapkan guru, tenaga kependidikan dan juga siswa sebanyak 100 orang atau setara 5 juz Al qur’an) sebagai perwakilan untuk menulis langsung di sekolah. (Tri)