BERITA INSPIRA

40 Tahun Teater Payung Hitam, “Dari Kata Menuju Tanpa Kata”

Pada Sabtu (3/12/2022) Teater Payung Hitam merayakan ulang tahun ke-40 di Gedung Kesenian Sunan Ambu Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) Bandung. 

Di awal acara, para audiens di pertontonkan arsip dari teater payung hitam. Kemudian beberapa pertunjukkan teater pun ditampilkan dengan berbagai judul. Staff Manager Teater Payung Hitam Irwan Guntari WK mengatakan pada mulanya teater payung hitam menggunakan naskah, lalu di ubahlah menjadi bahasa tubuh karena merupakan bahasa yang universal dan bertujuan untuk mengeksplor para tubuh aktor.

“Awalnya saat itu banyak proyek-proyek dan akhirnya membuat beberapa pementasan atas nama teater Payung Hitam dengan menggunakan teks naskah yang sudah jadi, baik itu terjemahan asli atau terjemahan dari teks naskah karya orang-orang Indonesia dan juga ada beberapa naskah asing yang diterjemahkan melalui bahasa Indonesia. Tapi dengan beriringnya waktu diubah menggunakan bahasa tubuh seperti di teater yang kalian lihat, tidak ada dialog di situ karena banyaknya menggunakan bahasa tubuh. Jadi yang awalnya kata diubah menjadi bahasa tubuh untuk mengeksplor tumbuh-tumbuhan aktor menjadi sesuatu. Karena bahasa tubuh itu universal. Saya pikir ini adalah tantangan untuk para pelaku teater yang akan datang terutama murid-muridnya atau mahasiswa mahasiswa.” kata Irwan kepada wartawan Inspira TV (3/12).

Tokoh tari Sardono Waluyo Kusumo ikut hadir untuk menyampaikan orasi kebudayaan yang menyinggung soal perang Rusia-Ukraina dan empati. Kondisi itu menurut Sardono W. Kusumo, berbeda ketika orang membaca cerita atau menonton wayang berkisah Mahabharata. Terutama pada bagian perang saudara antara Pandawa dan Kurawa, dan Ratu Gandari yang kehilangan seratus orang anaknya.

“Teknologi digital memberikan informasi tapi tidak mampu membawa empati kita pada peristiwa kemanusiaan. Kehilangan yang mengetuk pintu hati Pandawa, apa makna perang,” ujar Sardono.

Sarasehan pun dilakukan dengan mengambil judul “Dari Kata Menuju Tanpa Kata” dan menghadirkan beberapa pembicara. Kemudian dilanjutkan ramah tamah keluarga besar pemain dan alumni, pameran foto, poster, dan pemutaran kompilasi video dokumentasi pementasan dari teater payung hitam itu sendiri.

Rencananya pada 2023-2024, Teater Payung Hitam akan mementaskan lakon drama Presiden Kaspar, kemudian membuat film tujuh Presiden, festival teater tubuh, dan meluncurkan buku tentang teater tubuh Payung Hitam.

Kelompok Teater Payung Hitam sendiri dibentuk oleh sutradara Rachman Sabur pada 1982 itu awalnya menampilkan pertunjukan drama realis. Kemudian pada 1990-an, mereka memutuskan untuk berteater non-verbal atau tanpa kata.

About Us

Inspira Media adalah Media Holding yang bergerak di bidang content creator, content management, serta distribusi informasi dan hiburan melalui berbagai platform.