BANDUNG INSPIRA – Aksi pencurian terjadi saat penerbangan domestik Makassar menuju Kendari berlangsung pada Sabtu (08/02/2025). Pencurian ini melibatkan nama maskapai Lion Air karena diketahui pihaknya ikut terlibat dalam tindakan tersebut.
Maskapai Lion Air menjadi sorotan usai video keluhan berdurasi 1 menit 15 detik diunggah pada Instagram @awramee. Video seorang wanita terlihat panik sambil menggeledah kopernya itu membuat warganet penasaran lantaran barang berharganya hilang usai tiba di Bandara Haluoleo Kendari, Sulawesi Tenggara.
“Masa pas baru kita ambil, ini sudah seperti ini (kunci koper) satunya? Pasti kita curiga. Jadi saya buka begini, pas saya buka, ini (koper) sudah terbongkar begini. Suamiku kaget karena saya taruh emas di sini “Kenapa kamu taruh emasmu di situ? Karena biasanya saya taruh di dalam tas” Pas saya buka pasti ini ada di sini, tapi kok ini tidak ada,” jelas korban berinisial ADJ dalam video tersebut.
Korban melaporkan bahwa barang yang hilang ialah emas seharga Rp 7,6 juta yakni cincin emas seberat 1,85 gram, gelang emas 2,98 gram, dan sebuah jam tangan. Kasus tersebut dibawa ke pihak berwajib sehari setelah kejadian.
Pihak Polsek Ranomeeto telah mengonfirmasi laporan tersebut pada Minggu (09/02/2025) dan masih ditindaklanjuti lebih lanjut. Dilansir dari Kompas.com, AKP Muh Ansar menjelaskan “Kami cross check kepada pihak Bandara Haluoleo lewat humasnya dan kami sudah dapat informasi bahwa memang ini ada tindakan pidana pencurian. Kopernya memang dicongkel dari bandara sebelumnya,”
Diduga pelaku yang terlibat ialah empat porter dari pihak ketiga yang menjalankan aksinya saat penerbangan JT-992 masih berada di Bandara Hasanuddin Makassar. Danang Mandala Prihantoro selaku Corporate Communications Strategic of Lion Air meyakinkan bahwa pihaknya akan melakukan sanksi tegas bagi keempat porter dan menyerahkan tindak pidana ini ke kepolisian setempat.
Peristiwa seperti ini mengingatkan kita untuk selalu berhati-hati dengan barang bawaan yang dibawa dan lebih peka dengan kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan terjadi. Masyarakat berharap agar pihak maskapai dan otoritas terkait dapat meningkatkan pengawasan serta memastikan kejadian serupa tidak terulang kembali. Kerja sama dan tindakan tegas dari berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi setiap penumpang. (Deyvanes Nuruwe)**