BANDUNG INSPIRA- Memasuki 10 malam terakhir di Bulan Ramadhan, umat islam dianjurkan untuk semakin memperbanyak ibadah demi meraih malam Lailatul Qadar, malam yang diyakini lebih baik dari seribu bulan.
Lailatul Qadar atau malam kemuliaan merupakan salah satu malam istimewa dalam Islam, di mana Al-Qur’an pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril. Keistimewaan malam ini disebutkan dalam Surah Al-Qadar, yang menjelaskan bahwa nilai ibadah pada malam tersebut lebih utama dibandingkan ibadah selama seribu bulan.
Umat Islam pun disarankan memperbanyak doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, yaitu:
“Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni”
(YA ALLAH, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf dan mencintai pemaafan, maka maafkanlah aku).
Malam Lailatul Qadar diyakini terjadi pada salah satu malam ganjil di sepuluh malam terakhir Ramadhan, yakni pada malam ke-21, 23, 25, 27, atau 29. Namun, Allah SWT merahasiakan kepastian malam tersebut agar umat Islam terus giat dalam beribadah sepanjang sepuluh malam terakhir.
Tak hanya memperbanyak shalat malam atau qiyamul lail, umat Islam juga dianjurkan untuk memperbanyak tilawah Al-Qur’an, memperbanyak zikir, berdoa, serta memperbanyak sedekah. Banyak pula yang melaksanakan i’tikaf di masjid untuk menghidupkan malam-malam tersebut dengan penuh kekhusyukan.
Di berbagai wilayah, termasuk Kota Bandung, sejumlah masjid dan komunitas keislaman mulai mengadakan rangkaian kegiatan khusus seperti kajian malam, shalat tahajud berjamaah, serta pembagian takjil dan santunan sebagai bentuk kepedulian sosial di bulan yang penuh berkah ini.
Malam Lailatul Qadar bukan hanya tentang pahala yang berlipat ganda, namun juga tentang transformasi spiritual dan sosial. Di malam yang penuh rahmat ini, umat Islam diajak untuk tidak hanya memperbaiki hubungan dengan Sang Pencipta, tetapi juga memperkuat solidaritas antar sesama. (Salsa Solihatunnisa)**